Kue-Kue Cantik Khas Kanazawa Memikat Turis Wanita

2:15 AM
Kue-Kue Cantik Khas Kanazawa Memikat Turis Wanita
Kue-Kue Cantik Khas Kanazawa Memikat Turis Wanita

Trans Berita - Peluncuran Hokuriku Shinkansen, kereta cepat dari Tokyo ke Kanazawa Maret lalu membuat banyak orang datang ke Kanazawa. Hal ini juga membuat beragam kue cantik khas kota ini diserbu pembeli.

Kanazawa terkenal dengan beragam bentuk kue-kue yang cantik dengan warna dan bentuk menarik. Seperti yang dilansir dari Nikkei Asian Review (09/09), kue-kue ini semakin populer di kalangan wisatawan, khususnya wanita. Karena memiliki motif lucu dan warna yang menarik. Harganya pun terjangkau dan dibuat dengan cara unik.

Seperti Chihiro Kawakami, mahasiswi yang mengunjungi Kanazawa bersama keluarganya memburu Otenki dorayaki dari toko Sakakobo Taro. Toko tersebut terletak dekat dengan kediaman seorang prajurit samurai di kota. 

Kue-Kue Cantik Khas Kanazawa Memikat Turis Wanita

Otenki dorayaki adalah camilan tradisional jepang berupa pancake yang diisi dengan pasta kacang manis. Ia membelinya karena diatasnya terdapat cap berbentuk payung kecil yang lucu. Dorayaki dijual dengan harga 130 yen atau sekitar RP 15.000 per potong, belum termasuk pajak.

Wakil direktur Otenki Dorayaki, Taro Murakami, mengatakan ia memilih motif payung karena melihat cuaca khas di kota pesisir di laut Jepang itu. Di Kanazawa, suhu sama seperti di Tokyo atau Osaka, tapi cuaca cenderung mendung atau hujan di musim dingin.

Murakami, membuat cuaca lebih cerah di Kanazawa, yang merindukan sinar matahari dari Samudra Pasifik. Karena setelah pindah ke Kanazawa lebih dari 20 tahun yang lalu ia merasa cuaca berubah-ubah yang memberikan karakter kota tersebut.

Kue-Kue Cantik Khas Kanazawa Memikat Turis Wanita

Menurut Rio Hiraiwa, seorang wartawan yang meliput pasar kue-kue, Kanazawa adalah salah satu dari tiga tempat di Jepang yang terkenal dengan kualitas kuenya. 

Kota ini dari abad ke-16 hingga abad ke-19 yang dikuasai oleh keluarga Maeda. Dua tempat lainnya adalah Kyoto, ibukota Jepang, tempat tinggal kasar dari tahun 794 sampai tahun 1868, dan Matsue, ibukota prefektur Shimane, di barat daya Jepang.

Maeda Toshiie, adalah keluarga penguasa di wilayah ini disebut Kaga, yang berpengalaman dalam upacara minum teh. Ia mendirikan dan menyebarluaskan tradisi itu ke seluruh wilayah. Kue-kue manis ini rasanya serasi dengan matcha dan diperkenalkan sampai terkenal di Kanazawa.

Kota ini dijuluki "little Kyoto", karena tradisi rakyat dan lingkungan yang indah dan terpelihara. Namun, menurut Hiraiwa banyak warga tidak menyukai sebutan itu. Menurut mereka Kanazawa memiliki tradisi yang lebih mendalam, termasuk satu seni membuat kue-kue legit yang cantik.

Artikel Terkait

First